Cari Blog Ini

Minggu, 15 Mei 2011

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

Nama Percobaan : Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah dan Suasana Asam Kuat
Tanggal Percobaan : 20 April 2009
Dilaprkan oleh : Esty Badar Fauzulia 063194226
Nadhifah Rahmadiyah 063194241
Kelompok : VII


A. Tujuan Praktikum
Menentukan orde reaksi dari etil dalam suasana asam lemah dan suasana asam kuat
B. Dasar Teori
Hidrolisis adalah suatu reaksi antara senyawa dan air yang membentuk reaksi kesetimbangan. Senyawa yang digunakan dapat berupa senyawa organik dan anorganik.
R-C-OR’ + H2O  R-C-OH + R’OH
Pada proses hidrolisis, garam akan terurai oleh air menghasilkan larutan yang bersifat asam atau basa. Etil asetat (C2H5COOH) adalah larutan yang berupa cairan tak bewarna dengan bau yang semerbak.
Titik leleh 770C dan d = 0, 9 gr/cc yang larut dalam pelarut organik.
Reaksi Hidrolisis Etil Asetat :
CH3COOC2H5 + H2O  C2H5OH + CH3COOH
etil asetat etanol asam asetat
Reaksi tersebut merupakan reaksi orde dua dengan hokum laju reaksi :
…………………………………..(1)
atau
…………………………………………..(2)
dimana,
a = konsentrasi awal (mol/L)
b = konsentrasi awal OH- (mol/L)
x = jumlah mol/L ester atau basa yang bereaksi
k1= tetapan laju reaksi
Persamaan tersebut dapat diintregasikan dengan memperehatikan :
a). Bila a≠b
Bila diintregasikan, maka
…………………………….(3)
dapat ditulis
…………………………(4)
Berdasarkan persamaan bila dialurkan terhadap t, akan diperoleh garis lurus denagn arah lereng k(a-b) sehingga penentuan dari arah lereng ini memungkinkan perhitungan dari tetapan laju reaksi k1
b). Bila a = b
persamaannya ditulis
……………………………….(5)

C. Alat dan Bahan
1. Alat
• Erlenmeyer
• Stopwatch
• Gelas ukur
• Gelas kimia
• Buret dan statif

2. Bahan
• Asam asetat 2 M
• NaOH 0,2 M
• Larutan HCl 2M
• Es batu
• Indikator pp
• Etil asetat

D. Alur Kerja
• Percobaan 5A













































•Percobaan 5B
















































E. Data Pengamatan
Percobaan 5A (Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah)
Waktu (t) Volume NaOH (mL) 1/t
5
10
20
30
50
100 21
22,5
23,2
23
24,7
26,4 0,2
0,1
0,05
0,03
0,02
0,01

Percobaan 5B (Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Kuat)
Waktu (t) Volume NaOH (mL) 1/t
5
10
20
30
50
100 7
7,2
7,4
7,7
7,9
8,2 0,2
0,1
0,05
0,03
0,02
0,01

PENGOLAHAN DATA
Percobaan 1
Mol ek NaOH = Mol ek Campuran
Untuk t = 5 menit Untuk t = 10 menit V1 x N1 = V2 x N2 V1 x N1 = V2 x N2
21 x 0,2 = 5 x N2 24 x 0,2 = 5 x N2
N2 = 0,84 N2 = 0,96
ln (a-x) = ln (2-0,84) ln (a-x) = ln (2-0,96)
= ln 1,16 = ln (1,04)
= 0,148 = 0,039
1/(a-x) = 1/ (2-0,84) = 0,86 1/(a-x) = 1/ (2-0,96) = 0,96

Untuk t = 20 menit Untuk t = 30 menit V1 x N1 = V2 x N2 V1 x N1 = V2 x N2
26,5 x 0,2 = 5 x N2 25.4 x 0,2 = 5 x N2
N2 = 1,06 N2 = 1,12
ln (a-x) = ln (2-1,06) ln (a-x) = ln (2-1,12)
= ln 0,94 = ln (0,88)
= -0,062 = -0,128
1/(a-x) = 1/ (2-1,06) = 1,06 1/(a-x) = 1/ (2-1,12) = 1,14

Untuk t = 50 menit Untuk t = 100 menit V1 x N1 = V2 x N2 V1 x N1 = V2 x N2
25.7 x 0,2 = 5 x N2 26.0 x 0,2 = 5 x N2
N2 = 1,208 N2 = 1,292
ln (a-x) = ln (2-1,21) ln (a-x) = ln (2-1,29)
= ln 0,79 = ln (0,71)
= -0.233 = -0.345
1/(a-x) = 1/ (2-1,21) = 1,26 1/(a-x) = 1/ (2-1,29) = 1,41



Percobaan 2
Mol ek NaOH = Mol ek Campuran
Untuk t = 5 menit Untuk t = 10 menit V1 x N1 = V2 x N2 V1 x N1 = V2 x N2
9 x 0,2 = 5 x N2 9,4 x 0,2 = 5 x N2
N2 = 0,36 N2 = 0,376
ln (a-x) = ln (2-0,36) ln (a-x) = ln (2-0,376)
= ln 1,64 = ln (1,04)
= 0,148 = 0,039
1/(a-x) = 1/ (2-0,36) = 0,61 1/(a-x) = 1/ (2-0,376) = 0,616

Untuk t = 20 menit Untuk t = 30 menit V1 x N1 = V2 x N2 V1 x N1 = V2 x N2
9,6 x 0,2 = 5 x N2 9,7 x 0,2 = 5 x N2
N2 = 0,384 N2 = 0,388
ln (a-x) = ln (2-0,384) ln (a-x) = ln (2-0,388)
= ln 1,616 = ln (1,612)
= 0,495 = 0,485
1/(a-x) = 1/ (2-0,384) = 0,619 1/(a-x) = 1/ (2-0,388) = 0,620

Untuk t = 50 menit Untuk t = 100 menit V1 x N1 = V2 x N2 V1 x N1 = V2 x N2
9,9 x 0,2 = 5 x N2 10,2 x 0,2 = 5 x N2
N2 = 0,396 N2 = 0,408
ln (a-x) = ln (2-0,396) ln (a-x) = ln (2-0,408)
= ln 1,604 = ln (1,592)
= 0,472 = 0,465
1/(a-x) = 1/ (2-0,396) = 0,623 1/(a-x) = 1/ (2-0,408) = 0,628
PEMBAHASAN
Percobaan 1
Pada percobaan ini bertujuan untuk menentukan orde reaksi dari hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah. Tahap pertama yang dilakukan adalah memasukkan asam asetat 2M sebanyak 50 ml berupa larutan jernih tak berwarna dan air sebanyak 45 ml ke dalam erlanmeyer dan diberi label A, menghasilkan larutan yang jernih tak berwarna. Sedangkan pada erlenmeyer B diisikan 20 ml etil asetat sebanyak 20 ml berupa larutan jernih tak berwarna, kemudian kedua erlenmeyer didiamkan selama 15 menit. Penambahan asam asetat dimaksudkan untuk memberikan suasana asam lemah. Setelah 15 menit 5 ml larutan dari erlenmeyer B ditambahkan ke dalam erlenmeyer A dan diaduk-aduk, sehingga menghasilkan larutan yang tetap jernih tak berwarna. Setelah 5 menit dari pencampuran, 5 ml larutan hasil pencampuran dimasukkan dalam erlenmeyerr yang berisi 50 ml aquades yang sebelumnya telah didinginkan dalam lemari es. Selanjutnya larutan diberi 2 tetes indikator PP dan dititrasi dengan NaOH sehingga menghasilkan larutan yang berwarna merah muda. Dari hasil titrasi diperoleh volume NaOH yakni sebanyak 21 ml. Dengan demikian reaksi yang terjadi
CH3COOH + H2O → CH3COO + H3O+
O O
H3O+ + CH3C-O-C2H5 → CH3C-O+-C2H5
H
CH3COOC2H5 + OH- → CH3COO- + C2H5OH
Titrasi diatas diulangi dengan mengubah selang waktu berturut-turut 10, 20, 30, 50, dan 100 menit. Sedangkan larutan yang tersisa dalam erlenmeyer dibiarkan beberapa hari untuk menentukan titik akhir titrasi. Dari hasil titrasi dengan NaOH diperoleh volume NaOH yang digunakan masing-masing sebesar 24 ml; 26,5 ml; 28 ml; 30,2 ml; 32,3 ml. Penambahan waktu pendinginan pada masing- masing erlenmeyer ternyata mengakibatkan volume NaOH yang digunakan semakin banyak, hal ini disebabkan karena semakin rendah suhu semakin lambat reaksi hidrolisis.
Percobaan 2
Pada percobaan ini bertujuan untuk menentukan orde reaksi dari hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat. Tahap pertama yang dilakukan adalah memasukkan HCl 2M sebanyak 50 ml berupa larutan jernih tak berwarna dan air sebanyak 45 ml ke dalam erlanmeyer dan diberi label A, menghasilkan larutan yang jernih tak berwarna. Sedangkan pada erlenmeyer B diisikan 20 ml etil asetat sebanyak 20 ml berupa larutan jernih tak berwarna, kemudian kedua erlenmeyer didiamkan selama 15 menit. Penambahan asam asetat dimaksudkan untuk memberikan suasana asam lemah. Setelah 15 menit 5 ml larutan dari erlenmeyer B ditambahkan ke dalam erlenmeyer A dan diaduk-aduk, sehingga menghasilkan larutan yang tetap jernih tak berwarna. Setelah 5 menit dari pencampuran, 5 ml larutan hasil pencampuran dimasukkan dalam erlenmeyerr yang berisi 50 ml aquades yang sebelumnya telah didinginkan dalam lemari es. Selanjutnya larutan diberi 2 tetes indikator PP dan dititrasi dengan NaOH sehingga menghasilkan larutan yang berwarna merah muda. Dari hasil titrasi diperoleh volume NaOH yakni sebanyak 9 ml. Dengan demikian reaksi yang terjadi

HCl + H2O → Cl- + H3O+
O O
H3O+ + CH3C-O-C2H5 → CH3C-O+-C2H5
H
CH3COOC2H5 + OH- → CH3COO- + C2H5OH
Titrasi diatas diulangi dengan mengubah selang waktu berturut-turut 10, 20, 30, 50, dan 100 menit. Sedangkan larutan yang tersisa dalam erlenmeyer dibiarkan beberapa hari untuk menentukan titik akhir titrasi. Dari hasil titrasi dengan NaOH diperoleh volume NaOH yang digunakan masing-masing sebesar 9,4 ml, 9,6 ml, 9,7 ml, 9,9 ml, 10,2 ml. Penambahan waktu pendinginan pada masing- masing erlenmeyer ternyata mengakibatkan volume NaOH yang digunakan semakin banyak, hal ini disebabkan karena semakin rendah suhu semakin lambat reaksi hidrolisis.
Berdasarkan hasil percobaan dan hasil perhitungNAn

1 komentar: